Kamis, 16 Januari 2014

Maraknya Narkoba di Kalangan penerus bangsa



Maraknya Narkoba di Kalangan Penerus Bangsa


Penulis :Yeni Rahmah (1201045613)
Kelas :3N PGSD
Penyimpangan sosial itu adalah perilaku/tingkah laku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, dalam kehidupan manusia tindakan yang dilakukan oleh manusia itu dibatasi oleh norma atau aturan.perilaku menyimpang itu tumbuh dikalangan masyarakat. Jenis perilaku penyimpangan sosial itu ada bebagai macam salah satunya obat-obatan atau Narkoba dikalangan remaja.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan bahan/obat yang berbahaya. zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakannya dengan cara memasukan obat tersebut kedalam tubuhnya,dengan cara di hirup, diminum ataupun di suntikan ke tubuh. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan fsikologis,hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah-cegah. Mengingat hamoir seluruh penduduk di dunia dapat dengan mudah mendapatkan narkoba dari orang yang tidak bertanggung jawab, contonya bandar narkoba yang mencari mangsa anak sekolah seperti SMP dan SMA atau dikalangan remaja khususnya di jakarta.
Jenis-jenis Narkoba
·      opium adalah zat Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap.
·      Heroin golongan narkotika yang dihasilkan atas pengelohan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh herion
·      Ganja berasal dari tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zatnya narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-connabinol)
·      Kokain mempunyai 2 bentuk asam (kokain,hidrok lorida)dan bentuk basa (free base)kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit mudah larut dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit.
·      Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokain serta campuran dan sediaan yang mengandung bahan tersebut.
·      Alkohol yang mengandung ethly etanol, inhelen/ sniffing (bahan pelarut)brupa zat oranik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang berakohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap.
Narkoba biasanya sering digunakan oleh remaja atau anak-anak orang kaya, faktor yang menyebabkan remaja terjerumus terhadap narkoba dari lingkungan, ajakan atau bujukan teman, cenderung memiliki gangguan jiwa seperti kecemasan, obsesi (memikirkan sesuatu secara berulang-ulang) menarik diri dalam pergaulan, orang tua tidak perduli kurang kasih sayang, ketidak tahuan akan bahaya narkoba atau tidak memikirkan akan bahaya narkoba, dan suka berpetualang mencari sensasi, melakukan hal-hal yang mengandung resiko bahaya yang berlebihan. Pada mulanya mereka hanya meminum alkohol di diskotik tetapi kelamaan mereka mulai menegenal narkoba dan ingin mencoba-coba barang haram tersebut.
Bahaya dikalangan remaja masa remaja adalah suatu fose perkembangan antara masak anak-anak dan masa dewasa, perkembangan seseorang dalam masa anak-anak remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut dimasa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak rusak karena narkoba masa suram dan bahkan akan hancur masa depannya. Pada masa remaja justru rasa ingin mencoba-coba dan selalu mengikuti gaya trend hidup sekarang tetapi itu bisa memudahkan remaja terdorong menggunakan narkoba. Lebih gawat lagi kalau para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDSN dikalangan remaja ini terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian.
Pengguna narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (Napza) diperkirakan sekitar 5 juta orang atau 2,8 persen total dari penduduk indonesia. Anggak ini lebih tinggi dari pada jumlah penduduk nusa tenggara timur yang mencapai 4,6 juta jiwa. Pengguna remaja yang berusia 12-21 tahun ditaksir sekitar 14000 orang dari jumlah remaja diindonesia sekitar 70 juta orang.
Di DKI Jakarta berdasarkan catatan direktorat Reserse Narkoba polda Metro jaya, jumlah narkoba dikalangan remaja tiga tahun meningkat terakhir terus meningkat. Pada tahun 2011 siswa smp pengguna narkoba berjumlah 1.345 orang. Tahun 20121 naik menjadi 1.424 orang. Sedangkan pengguna baru pada Januari-Febuari 2013 tercatat 262 orang. Di kalangan SMA pada 2011 tercatat 3.187 orang, tahun berikutnya menjadi 3.410 orang. Adapun kasus baru 2013 tercatat 519 orang.

Dampak Narkoba penggunaan narkoba dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik, mental, dan  kehidupan sosialnya. Selain itu juga berpengaruh fisik dan psikis pengguna, juga berdampak pada kehidupan sosial ekonomi individu, keluarga, masyarakat bahkan negara, gagal dalam studi, gagal dalam pekerjaan, kematian. Krimininalitas, seks bebas yang berujung pada penyakit HIV/AIDS, gangguan fungsi atau penyakit pada organ-organ tubuh sepertiotak, hati, jantung paru-paru, ginjal, gangguan psikologis meliputi cemas, sulit tidur, depresi paranoid(perasaan seperti orang lain mengejar). Dampak yang lebih berat adalah generasi muda sebagai penerus perjuangan dan pembangunan, karena penyalahgunaan narkoba saat banyak dilakukan oleh mereka yang berusia muda.
Cara-cara melakukan pencegahan narkoba di kalangan remaja upayanya harus dilakukan sedini mungkin, yaitu mulai dari masa anak usia SD,SMP,SMA  sebagai upaya yang berkesinambungan. Pencegahan yang dimaksud disini bukan semata-mata informasi mengenai bahaya narkoba, tetapi lebih menekankan pemberian keterampilan psikososial kepada anak untuk bersikap dan berprilaku positi, mengenai situasi penawaran/ ajakan tersebut. Dalam hal ini peran keluarga, sekolah dan masyakat sangat penting untuk para remaja.
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba yaitu:
·         Setiap orang mempunyai masalah dalam hidupnya. Hadapi dan pecahkan masalah itu, bukan dihindari, apalagi dengan melarikan diri kepada narkoba. Narkoba bukan penyelesaian masalah tetapi memperparah masalah.
·         Jangan pernah sekalipun terpancing untuk mencoba memakai narkoba karena sekali terjebak masuk kedalamnya maka sulit untuk lepas dari jebakan itu.
·         Penciptaan lingkungan keluarga yang sehat, harmonis, komunikatif,terbuka, penuh perhatian dan kasih sayang dari anggotanya merupakan bagian penting dari upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Pencegahan harus dilakukan sedini mungkin agar remaja memiliki daya tangkal tinggi. Lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Banyak hal yang perlu dan harus dilakukan untuk mencegah agar remaja jangan sampai melakukan penyalahgunaan dan menderita ketergantungan terhadap narkoba, diantarannya sebagai berikut :
·         Meningkatkan dan menyadarkan para remaja dan penyadarkan para remaja akan ancaman bahaya narkoba
·         Mendorong remaja untuk berprakasa dan berperan dalam perang melawan narkoba guna menyelamatkan generasi yang akan datang.
·         Setiap orang mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Temu kenali kekuatan atau potensi kamu dan kembangkan untuk perbuatan yang bermanfaat.
·         Setiap orang mempunyai masalah. Masalah adalah bagian dari kenyataan hidup. Hadapi dan atasi masalah. Jangan melarikan diri kepada narkoba, menghadapi dan mengatasi masalah akan membuat dirimu dewasa dan piawai dalam menjalani tugas hidup
·         Kembangkan kemampuan berhubungan (berkomunikasi )dengan orang lain, mengemukakan pendapat, bertukar pikir, mendengarkan, menghargai pendapat orang lain termasuk dengan orang tua,teman sebaya dan teman sekolah, kembangkan kemampuan untuk mengatakan tidak terhadap ajakan teman yang merugikan dirimu.
Referensi
Narwoko,dwi &suyanto bagong.2004. sosiologi teks pengantar dan terapan. Jakarta: kencana prenada media group
Kartono,kartini . 2003. Patologi sosial jilid 1. Jakarta: pt raja grafindo persada
Kompas.2013. “pengguna Narkoba di Kalangan Remaja meningkat”. 7
 maret. Jakarta

1 komentar:

  1. oke, terimakasih,jk ada sumber yg belum dicantumkan, silakan tulis.

    BalasHapus