GEOGRAFIS NEGARA JEPANG
Artikel utama untuk bagian ini adalah
: Geografis Negara Jepang
Gunung
Fuji, bunga sakura, dan shinkansen. Ketiganya merupakan simbol Jepang. Jepang
memiliki lebih dari 3.000 pulau yang terletak di pesisir Lautan Pasifik di
timur benua Asia. Istilah Kepulauan Jepang merujuk kepada empat pulau besar,
dari utara ke selatan, Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu, serta Kepulauan
Ryukyu yang berada di selatan Kyushu. Sekitar 70% hingga 80% dari wilayah
Jepang terdiri dari pegunungan yang berhutan-hutan, dan cocok untuk pertanian,
industri, serta permukiman. Daerah yang curam berbahaya untuk dihuni karena
risiko tanah longsor akibat gempa bumi, kondisi tanah yang lunak, dan hujan
lebat. Oleh karena itu, permukiman penduduk terpusat di kawasan pesisir. Jepang
termasuk salah satu negara berpenduduk terpadat di dunia. Gempa bumi
berkekuatan rendah dan sesekali letusan gunung berapi sering dialami Jepang
karena letaknya di atas Lingkaran Api Pasifik di pertemuan tiga lempeng
tektonik. Gempa bumi yang merusak sering menyebabkan tsunami. Setiap abadnya,
di Jepang terjadi beberapa kali tsunami. Gempa bumi besar yang terjadi
akhir-akhir ini di Jepang adalah Gempa bumi Chuetsu 2004 dan Gempa bumi besar
Hanshin tahun 1995. Keadaan geografi menyebabkan Jepang memiliki banyak sumber
mata air panas, dan sebagian besar di antaranya telah dibangun sebagai daerah
tujuan wisata. Jepang berada di kawasan beriklim sedang dengan pembagian empat
musim yang jelas. Walaupun demikian, terdapat perbedaan iklim yang mencolok
antara wilayah bagian utara dan wilayah bagian selatan. Pada musim dingin,
Jepang bagian utara seperti Hokkaido mengalami musim salju, namun sebaliknya
wilayah Jepang bagian selatan beriklim subtropis. Iklim juga dipengaruhi tiupan
angin musim yang bertiup dari benua Asia ke Lautan Pasifik pada musim dingin,
dan sebaliknya pada musim panas.
Iklim Jepang terbagi atas enam zona iklim:
- Hokkaido : Kawasan paling utara beriklim sedang dengan musim dingin yang panjang dan membekukan, serta musim panas yang sejuk. Presipitasi tidak besar, namun salju banyak turun ketika musim dingin.
- Laut Jepang : Di pantai barat Pulau Honshu, tiupan angin dari barat laut membawa salju yang sangat lebat. Pada musim panas, kawasan ini lebih sejuk dibandingkan kawasan Pasifik. Walaupun demikian, suhu di kawasan ini kadangkala dapat menjadi sangat tinggi akibat fenomena angin fohn.
- Dataran Tinggi Tengah : Wilayah ini beriklim pedalaman dengan perbedaan suhu rata-rata musim panas-musim dingin yang sangat mencolok. Perbedaan suhu antara malam hari dan siang hari juga sangat mencolok.
- Laut Pedalaman Seto : Barisan pegunungan di wilayah Chugoku dan Shikoku menghalangi jalur tiupan angin musim, sehingga kawasan ini sepanjang tahun beriklim sedang.
- Samudra Pasifik : Kawasan pesisir bagian timur Jepang mengalami musim dingin yang sangat dingin, namun tidak banyak turun salju. Sebaliknya, musim panas menjadi begitu lembap akibat tiupan angin musim dari tenggara.
- Kepulauan Ryukyu : Kepulauan di barat daya Jepang termasuk Kepulauan Ryukyu beriklim subtropis, hangat sewaktu musim dingin dan suhu yang tinggi sepanjang musim panas. Presipitasi sangat tinggi, terutama selama musim hujan. Taifun sangat sering terjadi. Suhu tertinggi yang pernah tercatat di Jepang adalah 40,9 °C (105,6 °F) pada 16 Agustus 2007. Musim hujan dimulai lebih awal di Okinawa, yakni sejak awal Mei. Garis depan musim hujan bergerak ke utara, namun berakhir di Jepang utara sebelum mencapai Hokkaido. Di sebagian besar wilayah Honshu, awal musim hujan dimulai pertengahan Juni dan berlangsung selama enam minggu. Taifun sering terjadi sepanjang September dan Oktober. Penyebabnya adalah tekanan tropis di garis khatulistiwa yang bergerak dari barat daya ke timur laut, dan sering membawa hujan yang sangat lebat.
DEMOGRAFIS NEGARA JEPANG
Artikel kedua untuk bagian ini adalah
: Demografis Jepang, bahasa Jepang, bangsa Jepang, masalah ras di Jepang, dan
agama di Jepang
Pemandangan perempatan Shibuya pada malam hari. Perempatan Shibuya dikenal sangat ramai dengan penyeberang jalan. Kuil Shinto Itsukushima Situs Warisan Dunia UNESCO. Populasi Jepang diperkirakan sekitar 127,614 juta orang (perkiraan 1 Februari 2009). Masyarakat Jepang homogen dalam etnis, budaya dan bahasa, dengan sedikit populasi pekerja asing. Di antara sedikit penduduk minoritas di Jepang terdapat orang Korea Zainichi, Cina Zainichi, orang Filipina, orang Brazil-Jepang, dan orang Peru-Jepang. Pada
2003, ada sekitar 136.000 orang Barat yang menjadi ekspatriat di Jepang. Kewarganegaraan Jepang diberikan kepada bayi yang dilahirkan dari ayah atau ibu berkewarganegaraan Jepang, ayah berkewarganegaraan Jepang yang wafat sebelum bayi lahir, atau bayi yang lahir di Jepang dengan ayah/ibu tidak diketahui/tidak memiliki kewarganegaraan. Suku bangsa yang paling dominan adalah penduduk asli yang disebut suku Yamato dan kelompok minoritas utama yang terdiri dari penduduk asli suku Ainu dan Ryukyu, ditambah kelompok minoritas secara sosial yang disebut burakumin. Pada tahun 2006, tingkat harapan hidup di Jepang adalah 81,25 tahun, dan merupakan salah satu tingkat harapan hidup tertinggi di dunia. Namun populasi Jepang dengan cepat menua sebagai dampak dari ledakan kelahiran pascaperang diikuti dengan penurunan tingkat kelahiran. Pada tahun 2004, sekitar 19,5% dari populasi Jepang sudah berusia di atas 65 tahun. Perubahan dalam struktur demografis menyebabkan sejumlah masalah sosial, terutama kecenderungan menurunnya populasi angkatan kerja dan meningkatnya biaya jaminan sosial seperti uang pensiun. Masalah lain termasuk meningkatkan generasi muda yang memilih untuk tidak menikah atau memiliki keluarga ketika dewasa. Populasi Jepang dikhawatirkan akan merosot menjadi 100 juta pada tahun 2050 dan makin menurun hingga 64 juta pada tahun 2100. Pakar demografi dan pejabat pemerintah kini dalam perdebatan hangat mengenai cara menangani masalah penurunan jumlah penduduk. Imigrasi dan insentif uang untuk kelahiran bayi sering disarankan sebagai pemecahan masalah penduduk Jepang yang semakin menua. Perkiraan tertinggi jumlah penganut agama Buddha sekaligus Shinto adalah 84-96% yang menunjukkan besarnya jumlah penganut sinkretisme dari kedua agama tersebut. Walaupun demikian, perkiraan tersebut hanya didasarkan pada jumlah orang yang diperkirakan ada hubungan dengan kuil, dan bukan jumlah penduduk yang sungguh-sungguh menganut kedua agama tersebut. Professor Robert Kisala (dari Universitas Nanzan) memperkirakan hanya 30% dari penduduk Jepang yang mengaku menganut suatu agama. Taoisme dan Konfusianisme dari Cina juga memengaruhi kepercayaan dan tradisi Jepang. Agama di Jepang cenderung bersifat sinkretisme dengan hasil berupa berbagai macam tradisi, seperti orang tua membawa anak-anak ke upacara Shinto, pelajar berdoa di kuil Shinto meminta lulus ujian, pernikahan ala Barat di kapel atau gereja Kristen, sementara pemakaman diurus oleh kuil Buddha. Penduduk beragama Kristen hanya minoritas sejumlah (2.595.397 juta atau 2,04%). Kebanyakan orang Jepang mengambil sikap tidak peduli terhadap agama dan melihat agama sebagai budaya dan tradisi. Bila ditanya mengenai agama, mereka akan mengatakan bahwa mereka beragama Buddha hanya karena nenek moyang mereka menganut salah satu sekte agama Buddha. Selain itu, di Jepang sejak pertengahan abad ke-19 bermunculan berbagai sekte agama baru (Shinshūkyō) seperti Tenrikyo dan Aum Shinrikyo (Aleph). Lebih dari 99% penduduk Jepang berbicara bahasa Jepang sebagai bahasa ibu.Bahasa Jepang adalah bahasa aglutinatif dengan tuturan hormat (kata honorifik) yang mencerminkan hirarki dalam masyarakat Jepang. Pemilihan kata kerja dan kosa kata menunjukkan status pembicara dan pendengar. Menurut kamus bahasa Jepang Shinsen-kokugojiten, kosa kata dari Cina berjumlah sekitar 49,1% dari kosa kata keseluruhan, kata-kata asli Jepang hanya 33,8% dan kata serapan sekitar 8,8%.[99] Bahasa Jepang ditulis memakai aksara kanji, hiragana, dan katakana, ditambah huruf Latin dan penulisan angka Arab. Bahasa Ryukyu yang juga termasuk salah satu keluarga bahasa Japonik dipakai orang Okinawa, tapi hanya sedikit dipelajari anak-anak. Bahasa Ainu adalah bahasa mati dengan hanya sedikit penutur asli yang sudah berusia lanjut di Hokkaido. Murid sekolah negeri dan swasta di Jepang hanya diharuskan belajar bahasa Jepang dan bahasa Inggris.
KOTA-KOTA BESAR DI JEPANG
KOTA
|
PREFEKTUR
|
POPULASI
|
Tokyo
|
Tokyo
|
8.483.050
|
Yokohama
|
Kanagawa
|
3.579.133
|
Osaka
|
Osaka
|
2.628.776
|
Nagoya
|
Aichi
|
2.215.031
|
Sapporo
|
Hokkaido
|
1.880.875
|
Kobe
|
Hyogo
|
1.525.389
|
Kyoto
|
Kyoto
|
1.474.764
|
Fukuoka
|
Fukuoka
|
1.400.621
|
Kawasaki
|
Kanagawa
|
1.327.009
|
Saitama
|
Saitama
|
1.176.269
|
Hiroshima
|
Hiroshima
|
1.159.391
|
Sendai
|
Miyagi
|
1.028.214
|
Sumber
: Sensus 2005
PEREKONOMIAN NEGARA JEPANG
Artikel ketiga untuk bagian ini
adalah : Perekonomi Neara Jepang
Sejak
periode Meiji (1868-1912), Jepang mulai menganut ekonomi pasar bebas dan
mengadopsi kapitalisme
model Inggris dan Amerika Serikat. Sistem pendidikan Barat diterapkan di
Jepang, dan ribuan orang Jepang dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk
belajar. Lebih dari 3.000 orang Eropa dan Amerika didatangkan sebagai tenaga
pengajar di Jepang. Pada awal periode Meiji, pemerintah membangun jalan kereta
api, jalan raya, dan memulai reformasi kepemilikan tanah. Pemerintah membangun
pabrik dan galangan kapal untuk dijual kepada swasta dengan harga murah.
Sebagian dari perusahaan yang didirikan pada periode Meiji berkembang menjadi
zaibatsu, dan beberapa di antaranya masih beroperasi hingga kini. Pertumbuhan
ekonomi riil dari tahun 1960-an hingga 1980-an sering disebut "keajaiban
ekonomi Jepang", yakni rata-rata 10% pada tahun 1960-an, 5% pada tahun 1970-an,
dan 4% pada tahun 1980-an. Dekade 1980-an merupakan masa keemasan ekspor
otomotif dan barang elektronik ke Eropa dan Amerika Serikat sehingga terjadi
surplus neraca perdagangan yang mengakibatkan konflik perdagangan. Setelah
ditandatanganinya Perjanjian Plaza 1985, dolar AS mengalami depresiasi terhadap
yen. Pada Februari 1987, tingkat diskonto resmi diturunkan hingga 2,5% agar
produk manufaktur Jepang bisa kembali kompetitif setelah terjadi kemerosotan
volume ekspor akibat menguatnya yen. Akibatnya, terjadi surplus likuiditas dan
penciptaan uang dalam jumlah besar. Spekulasi menyebabkan harga saham dan
realestat terus meningkat, dan berakibat pada penggelembungan harga aset. Harga
tanah terutama menjadi sangat tinggi akibat adanya "mitos tanah"
bahwa harga tanah tidak akan jatuh. Ekonomi gelembung Jepang jatuh pada awal
tahun 1990-an akibat kebijakan uang ketat yang dikeluarkan Bank of Japan pada
1989, dan kenaikan tingkat diskonto resmi menjadi 6%. Pada 1990, pemerintah
mengeluarkan sistem baru pajak penguasaan tanah dan bank diminta untuk
membatasi pendanaan aset properti. Indeks rata-rata Nikkei dan harga tanah
jatuh pada Desember 1989 dan musim gugur 1990. Pertumbuhan ekonomi
mengalami
stagnasi pada 1990-an, dengan angka rata-rata pertumbuhan ekonomi riil hanya
1,7% sebagai akibat penanaman modal yang tidak efisien dan penggelembungan
harga aset pada 1980-an. Institusi keuangan menanggung kredit bermasalah karena
telah mengeluarkan pinjaman uang dengan jaminan tanah atau saham. Usaha
pemerintah mengembalikan pertumbuhan ekonomi hanya sedikit yang berhasil dan
selanjutnya terhambat oleh kelesuan ekonomi global pada tahun 2000. Jepang
adalah perekonomian terbesar nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat, Jepang
bersama Jerman dan Korea Selatan adalah 3 negara yang pernah mencatatkan diri
sebagai negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat sepanjang sejarah
dunia, dengan PDB nominal sekitar AS$4,5 triliun, dan perekonomian terbesar
ke-3 di dunia setelah AS dan Republik Rakyat Cina dalam keseimbangan kemampuan
berbelanja. Industri utama Jepang adalah sektor perbankan, asuransi, realestat,
bisnis eceran, transportasi, telekomunikasi, dan konstruksi. Jepang memiliki
industri berteknologi tinggi di bidang otomotif, elektronik, mesin perkakas,
baja dan logam non-besi, perkapalan, industri kimia, tekstil, dan pengolahan
makanan. Sebesar tiga perempat dari produk domestik
bruto Jepang berasal dari sektor jasa. Distrik Minato Mirai 21 di Yokohama.
Ekonomi Jepang sangat mengandalkan sektor jasa. Hingga tahun 2001, jumlah
angkatan kerja Jepang mencapai 67 juta orang. Tingkat pengangguran di Jepang
sekitar 4%. Pada tahun 2007, Jepang menempati urutan ke-19 dalam produktivitas
tenaga kerja. Menurut indeks Big Mac, tenaga kerja di Jepang mendapat upah per
jam terbesar di dunia. Toyota Motor, Mitsubishi UFJ Financial, Nintendo, NTT
DoCoMo, Nippon Telegraph & Telephone, Canon, Matsushita Electric
Industrial. Honda, Distrik Minato Mirai 21 di Yokohama. Mitsubishi Corporation,
dan Sumitomo Mitsui Financial adalah 10 besar perusahaan Jepang pada tahun
2008. Sejumlah 326 perusahaan Jepang masuk ke dalam daftar Forbes Global 2000
atau 16,3% dari 2000 perusahaan publik terbesar di dunia (data tahun 2006).
Bursa Saham Tokyo memiliki total kapitalisasi pasar terbesar nomor dua di
dunia. Indeks dari 225 saham perusahaan besar yang diperdagangkan di Bursa
Saham Tokyo disebut Nikkei 225. Dalam Indeks Kemudahan Berbisnis, Jepang
menempati peringkat ke-12, dan termasuk salah satu negara maju dengan birokrasi
paling sederhana. Kapitalisme model Jepang memiliki sejumlah ciri khas.
Keiretsu adalah grup usaha yang beranggotakan perusahaan yang saling memiliki
kerja sama bisnis dan kepemilikan saham. Negosiasi upah (shuntō) berikut perbaikan kondisi kerja
antara manajemen dan serikat buruh dilakukan setiap awal musim semi. Budaya
bisnis Jepang mengenal konsep-konsep lokal, seperti Sistem Nenkō, nemawashi, salaryman, dan office
lady. Perusahaan di Jepang mengenal kenaikan pangkat berdasarkan senioritas dan
jaminan pekerjaan seumur hidup. Kejatuhan ekonomi gelembung yang diikuti
kebangkrutan besar-besaran dan pemutusan hubungan kerja menyebabkan jaminan
pekerjaan seumur hidup mulai ditinggalkan. Perusahaan Jepang dikenal dengan
metode manajemen seperti The Toyota Way. Aktivisme pemegang saham sangat
jarang. Dalam Indeks Kebebasan Ekonomi, Jepang menempati urutan ke-5 negara
paling laissez-faire di antara 41 negara Asia Pasifik. Mobil hibrida Toyota
Prius. Produk otomotif dan elektronik adalah komoditas ekspor unggulan Jepang.
Total ekspor Jepang
pada tahun 2005 adalah 4.210 dolar AS per kapita. Pasar ekspor terbesar Jepang
tahun 2006 adalah Amerika Serikat 22,8%, Uni Eropa 14,5%, Cina 14,3%, Korea
Selatan 7,8%, Taiwan 6,8%, dan Hong Kong 5,6%. Produk ekspor unggulan Jepang
adalah alat transportasi, kendaraan bermotor, elektronik, mesin-mesin listrik,
dan bahan kimia. Negara sumber impor terbesar bagi Jepang pada tahun 2006
adalah Cina 20,5%, AS 12,0%, Uni Eropa 10,3%, Arab Saudi 6,4%, Uni Emirat Arab
5,5%, Australia 4,8%, Korea Selatan 4,7%, dan Indonesia 4,2%. Impor utama
Jepang adalah mesin-mesin dan perkakas, minyak bumi, bahan makanan, tekstil,
dan bahan mentah untuk industri. Jepang adalah negara pengimpor hasil laut
terbesar di dunia (senilai AS$ 14 miliar). Jepang berada di peringkat ke-6
setelah RRC, Peru, Amerika Serikat, Indonesia, dan Chili, dengan total
tangkapan ikan yang terus menurun sejak 1996. Pertanian adalah sektor industri
andalan hingga beberapa tahun seusai Perang Dunia II. Menurut sensus tahun
1950, sekitar 50% angkatan kerja berada di bidang pertanian. Sepanjang
"masa keajaiban ekonomi Jepang", angkatan kerja di bidang pertanian
terus menyusut hingga sekitar 4,1% pada tahun 2008. Pada Februari 2007 terdapat
1.813.000 keluarga petani komersial, namun di antaranya hanya kurang dari 21,2%
atau 387.000 keluarga petani pengusaha. Sebagian besar angkatan kerja pertanian
sudah berusia lanjut, sementara angkatan kerja usia muda hanya sedikit yang
bekerja di bidang pertanian. Diperkirakan oleh pengamat ekonomi bahwa, Jepang
bersama Korea Selatan, India dan RRC akan benar-benar mendominasi dunia ditahun
2030 dan mematahkan dominasi barat atas perekonomian dunia. Menurut
analisis kelompok kami Negara Jepang termasuk katagori Negara yang maju
karena, sebagai negara maju di bidang ekonomi,
Jepang memiliki produk domestik bruto terbesar nomor dua setelah Amerika
Serikat, dan masuk dalam urutan tiga besar dalam keseimbangan kemampuan
berbelanja. Jepang adalah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, G8, OECD, dan
APEC. Jepang memiliki kekuatan militer yang memadai lengkap dengan sistem
pertahanan moderen seperti AEGIS serta skuat armada besar kapal perusak. Dalam
perdagangan luar negeri, Jepang berada di peringkat ke-4 negara pengekspor
terbesar dan peringkat ke-6 negara pengimpor terbesar di dunia. Sebagai negara
maju, penduduk Jepang memiliki standar hidup yang tinggi (peringkat ke-8 dalam
Indeks Pembangunan Manusia) dan angka harapan hidup tertinggi di dunia menurut
perkiraan PBB. Dalam bidang teknologi, Jepang adalah negara maju di bidang
telekomunikasi, permesinan, dan robotika.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang
Nama : Ari Faiza
Nim : 1201045074
Prodi : FKIP / PGSD
oke, terimakasih. Lain waktu tulis dengan lebih banyak referensi dan kata2 sendiri ya
BalasHapus