Nama : Anita septianie
Kelas : 3N PGSD
NIM : 1201045059
Artikel
Penyimpangan sosial
MERAJALELANYA VIDEO PORNO PADA
PELAJAR
Kata video porno sudah tidak asing
lagi bagi para pelajar, Dalam era globalisasi ini,teknologi semakin canggih
begitu pula dengan video porno yang merajalela ke pelajar-pelajar
sekolah.Diperkirakan kurang lebih 500 ribu pelajar menonton video porno.hal ini
disebabkan karena faktor dari keluarga dan factor dari lingkungan.Video porno
ini banyak beredar terhadap pelajar sekolah,terutama pelajar SMP dan SMA,hal
ini perlu di cegah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di iginkan.
Video porno di sebabkan dari factor
keluarga misalnya,ada seorang keluarga miskin,karena ia saking susahnya mendapatkan
uang lalu ibunya yang cantik ini menjual harga dirinya,karena ia senang dapat
uang banyak dengan bekerja seperti itu,lalu ia mengajak anaknya ini melakukan
seperti hal itu juga.hal ini harus di hindari terhadap keluarga miskin atau
keluarga yang mampu.
Video porno di sebabkan dari factor
lingkungan misalnya ada seorang anak sekolah sedang pulang sekolah,lalu ia
mengajak temannya main ke rumahnya,ketika sampai di rumahnya lalu ia menyalakan
video porno tersebut.hal itu bisa terjerumus hal yang tidak diiginkan.
Selain factor keluarga dan factor lingkungan,ada juga factor dari alat teknologi,misalnya Hp,kurang lebih 500
ribu orang memiliki handphone yang berisi video porno,jdi hal itu bias menyebar
ke pelajar sekolah.Maraknya peredaran video porno yang diduga dilakukan oleh
artis ternyata juga membuat Dinas Pendidikan Pemprov DKI resah. Razia ponsel
pelajar pun digelar. Menurut Taufik beredarnya video porno tersebut
dikhawatirkan memberikan dampak negatif bagi para pelajar, mengingat orang yang
berperan dalam video adalah idola yang sangat digandrungi para anak
didiknya.Taufik menegaskan jika dirinya akan segera menerbitkan surat edaran
kepada tiap kepala sekolah untuk segera melakukan pembinaan kepada para
siswanya.
Maraknya video porno di kalangan pelajar telah menjadi masalah nasional. Bukan hanya di Jambi, pelajar di daerah manapun hampir dipastikan bisa mengaksesnya secara bebas.Akses internet siswa sewaktu belajar di sekolah seharusnya diamankan, maraknya penggunaan ponsel berkamera, kini orang tidak malu lagi untuk merekam adegan mesum yang dilakukan. Bahkan, tidak sedikit di antara rekaman itu yang akhirnya tersebar luas ke masyarakat.Yang memprihatinkan, sebagian pelaku video porno tersebut adalah kalangan pelajar dan mahasiswa. Ada pula yang dilakukan anggota dewan.Fenomena tersebut tak hanya terjadi di kota-kota besar, tapi juga dilakukan para pelajar dan remaja di pelosok daerah. Contohnya adalah video mesum yang diduga dilakukan siswi salah satu SMA di Demak. Juga video berdurasi tiga menit berjudul Jatisrono Bergoyang yang menghebohkan warga Wonogiri.Tak heran, di beberapa kota kini tengah gencar dilakukan razia terhadap ponsel pelajar. Harapannya, pelajar tidak lagi menyimpan gambar maupun video porno di ponselnya. Namun nyatanya, justru saat ini peredaran video porno lewat ponsel semakin marak.
Maraknya video porno di kalangan pelajar telah menjadi masalah nasional. Bukan hanya di Jambi, pelajar di daerah manapun hampir dipastikan bisa mengaksesnya secara bebas.Akses internet siswa sewaktu belajar di sekolah seharusnya diamankan, maraknya penggunaan ponsel berkamera, kini orang tidak malu lagi untuk merekam adegan mesum yang dilakukan. Bahkan, tidak sedikit di antara rekaman itu yang akhirnya tersebar luas ke masyarakat.Yang memprihatinkan, sebagian pelaku video porno tersebut adalah kalangan pelajar dan mahasiswa. Ada pula yang dilakukan anggota dewan.Fenomena tersebut tak hanya terjadi di kota-kota besar, tapi juga dilakukan para pelajar dan remaja di pelosok daerah. Contohnya adalah video mesum yang diduga dilakukan siswi salah satu SMA di Demak. Juga video berdurasi tiga menit berjudul Jatisrono Bergoyang yang menghebohkan warga Wonogiri.Tak heran, di beberapa kota kini tengah gencar dilakukan razia terhadap ponsel pelajar. Harapannya, pelajar tidak lagi menyimpan gambar maupun video porno di ponselnya. Namun nyatanya, justru saat ini peredaran video porno lewat ponsel semakin marak.
DAMPAK NEGATIF MENONTON FILM PORNO
BAGI PELAJAR
Sering sekali kita mendengar kata-kata
porno, sering kali juga kita melihat hal-hal yang porno. Sengaja maupun tidak sengaja
kita selalu berhadapan dengan hal ini. Tanpa kita sadari dampak negatif dari
hal ini sangatlah besar, apalagi dalam dunia pendidikan. Dan perlu kita garis
bawahi, pengaruh luar pada saat generasi muda ini harus kita perhatikan, mereka
sangatlah liar, mereka mudah goyang iman.
Sarana teknologi yang canggih, yang
salah satu fasilitasnya bisa menampilkan video benar-benar sangat dimanfaatkan
oleh para pemuda saat ini, akan tetapi sarana ini mereka buat untuk melihat
video yang berbau xxx. Tak hanya itu, mereka juga merekam adegan mereka sendiri
saat bermesraan dengan lawan pasangannya. Mungkin maksud mereka
dibuat momen yang
bagus, padahal tanpa mereka sadari
hal ini akan
menjadi senjata untuk
membunuh mereka sendiri.
Ada
beberapa hal yang harus kita perhatikan apa dampak negatif apabila sesekali
kita pernah menonton film beradegan syetan semacam ini :
1.
Secara otomatis
pikiran akan berubah, akan sering berfatamorgana, tidak fokus dengan apa yang
menjadi kewajiban seperti sekolah, ibadah, belajar, mengaji ataupun yang yang
berhubungan dengan kewajiban.
2.
Kehilangan
semangat dan tenaga, kewajiaban akan ditinggalkan, maksiat terus dilakukan.
3.
Cenderung berbuat
nekat, tidak ada istilah hukuman bagi mereka.
4.
Kurang
menghormati orang yang lebih tua dari dia, hilangnya sopan santun.
5.
Menguangi
semangat dalam beraktifitas.
Tontonan-tontonan acara televisi
sekarang ini cenderung kepada hal-hal yang romantis yang sama sekali tidak
mendidik para generasi muda ini. Acara sinetron cinta, acara telenovela,
kebanyakan ke hal-hal yang justru mempengaruhi pola pikir mereka yang belum
saatnya mereka lakukan. Tugas mereka hanyalah belajar dan berkreasi positif,
yang bisa bermanfaat bagi diri mereka, bagi orang didekat mereka, khususnya
bagi orang tua mereka, dan umumnya bagi dunia pendidikan dan bagi Agama dan
Negara.
Maraknya peredatan video porno yang
diperankan publik figure dengan mengumbar aurat di depan kamera dan menjadi
konsumsi publik, merupakan contoh kebobrokan moral pelakunya. Perilaku yang
menyimpang dari ajaran agama itu tidak patut kita tiru. Pornografi tidak
seharusnya ada di Negara ini. Karena pornografi merupakan ancaman bagi moral
anak
bangsa.
Beredarnya viedo mesum tersebut telah membuat keresahan berbagai lapisan kalangan
masyarakat. Bagi pelaku dan pengedar video porno agar mendapat hukuman yang
setimpal seperti yang adalam undang-undang anti pornografi dengan ancaman
penjara untuk memberi efek jera.Keseriusan pemerintah dan pihak kepolisian
untuk memerangi pornografi patut kita dukung agar bangsa ini terbebas dari
hal-hal yang dapat merusak moral generasi.
Untuk mengatasinya Sebagai manusia
beriman yang bersosialisasi, kita lebih baik saling mengingatkan antar sesama
agar di antara kita tidak terjadi hal yang tidak diiginkan.untuk menghindari
hal tersebut maka kita lebih baik mendekatkan diri kpada tuhan yang maha esa.
Maraknya isu video porno mirip artis
belakangan ini benar-benar meresahkan banyak pihak. Pada sisi lain, isu video
tersebut ditengarai juga menimbulkan rasa penasaran pada beragam kalangan
terutama para pelajar mengingat isi video tersebut diisukan melibatkan para
artis yang menjadi idola mereka. Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan
orang tua dan para guru di sekolah-sekolah. Para pelajar diduga mengunduh film
tersbut dari internet dan menyimpan ke dalam telepon seluler. Akibatnya, para
guru di berbagai sekolah memutuskan untuk melakukan razia telepon seluler para
siswa.
Ditinjau dari perspektif norma-norma
yang berlaku secara umum, telepon seluler sebenarnya merupakan barang milik
pribadi yang tidak patut dilihat oleh orang lain yang bukan pemiliknya. Umumnya
siapapun tentu akan merasa tidak nyaman jika telepon selulernya diobok-obok
oleh orang lain karena biasanya telepon seluler berisi hal-hal yang bersifat
pribadi, misalnya nomor telepon keluarga dekat atau data penting lain yang
tidak patut diketahui orang yang tidak berhak.
Lazimnya pemeriksaan terhadap barang
milik pribadi dilakukan oleh penegak hukum jika ditengarai barang tersebut
terkait dengan suatu tindak kejahatan. Inipun tidak dapat dilakukan secara
sembarangan dan serampangan karena aparat penegak hukum pun bisa dituntut
melalui prosedur pra peradilan jika salah dalam bertindak. Oleh karena itu jika
para guru melakukan razia telepon seluler para pelajar, kebijakan para guru
tersebut seolah mencurigai para siswa sebagai pelaku kejahatan. Dalam hal ini
para pelajar tersebut dicurigai menyimpan copy video porno. Padahal, belum
tentu semua pelajar menyimpan file film kurang bermanfaat yang biasanya memakan
cukup banyak ruang kartu memori. Tapi entahlah jika para guru tersebut
beranggapan bahwa isi kepala para siswanya sudah terkontaminasi virus
pornografi. Namun, ini tentu merupakan suatu anggapan yang terlalu berlebihan.
Konvensi Hak Anak menguraikan hak-hak anak-anak untuk
dilindungi dari penyiksaan dan kekerasan. Konvensi tersebut juga mengatur
definisi anak-anak dengan jelas, yakni setiap manusia di bawah usia 18 tahun.
Sedangkan kategori rentang waktu usia hingga 18 tahun lazimnya mencakup para
pelajar sekolah dasar hingga sekolah menengah.
Mengingat dampak negatif yang ditimbulkan
oleh kebijakan semacam itu, mestinya perlu diambil suatu kebijakan lain untuk
mencegah timbulnya dampak negatif dari penyebaran film-film porno yang diunduh
dari internet. Kebijakan tersebut haruslah suatu kebijakan yang dapat
menanggulangi permasalahan sejak dari akarnya dan bukan suatu kebijakan razia
telepon seluler yang seolah memadamkan api tanpa menemukan titik apinya ataupun
menghilangkan gunung es di laut tanpa menemukan dasarnya. Dalam hal ini,
kebijakan yang dimaksud adalah menggalakkan sosialisasi berinternet secara
sehat. Sosialisasi semacam ini lebih tepat dilakukan oleh para guru sesuai
dengan peran mereka sebagai pendidik. Lagipula kebijakan ini tentu lebih baik
dibanding kebijakan untuk merazia telepon seluler para pelajar yang justru
cenderung merubah peran guru dari pendidik sebagai penghukum (punisher).
Hingga saat ini, sosialisasi
“berinternet secara sehat” memang belum terdengar gaungnya. Padahal sosialisasi
tersebut merupakan satu jawaban efektif untuk melawan penyebaran film porno
melalui internet yang ditengarai marak belakangan ini. Sosialisasi tersebut
misalnya bisa dilakukan oleh para
guru ketika mengajar di dalam kelas. Sebagai ilustrasi, guru sejarah
bisa mengajak para siswa untuk belajar sejarah dengan mengunduh film-film
pendidikan sejarah dari National Geographic Channel, Discovery Channel maupun
History Channel yang dipublikasikan melalui youtube.com. Para guru fisika dan
biologi juga dapat menganjurkan siswanya untuk belajar melalui film-film yang
diproduksi channel BBC Knowledge dan dipublikasikan di internet. Ini bukan
berarti penulis bermaksud mempromosikan kanal-kanal tersebut melainkan hanya
mengetengahkan sebagai contoh. Lagi pula film-film pendidikan sejenis itu bisa
menjadi media pelatihan listening in English bagi para pelajar. Akan lebih baik
jika para guru tersebut menjadikan film-film semacam itu sebagai bahan
pembuatan essay tugas sekolah maupun bahan diskusi di dalam kelas.
Perkembangan Moral dan Psikologis
Remaja
Dunia remaja merupakan suatu tahapan
yang sensitif didalam kehidupan manusia, yaitu peralihan dari dunia anak-anak
menuju ke dunia dewasa. Di tahapan ini seseorang memulai untuk mencari
identitas dan penampilan diri. Bahkan pakar psikologi mengistilahkan dunia
remaja sebagai “emotional age” (umur emosi). Tetapi faktor yang bisa
mempengaruhi moral remaja yang juga mempengaruhi ketika dia menginjak dewasa.
Remaja pada umumnya merujuk kepada
golongan manusia yang berumur 12-21 tahun atau 13 hingga 25 tahun. Kata
‘remaja’ berasal dari kata Latin yang bermakna menuju ke arah kematangan.
golongan ini senantiasa mempunyai perasaan ingin mencoba dan sedang menuju ke
tahap untuk menjadi dewasa. Dari sudut perkembangan manusia, remaja merujuk
kepada satu peringkat perkembangan manusia, yaitu peringkat transisi antara
peringkat kanak-kanak dan peringkat dewasa. Semasa seseorang itu mengalami masa
remaja dia akan mengalami berbagai perubahan yang drastis, termasuk perubahan
jasmani, sosial, emosi, dan bahasa. Karena itu, remaja memiliki emosi yang
tidak stabil, dan senantiasa “bermasalah”.
Ciri-ciri Remaja
Suka bergaul dengan rekan sebaya
daripada orang tua.
Pada peringkat ini, remaja akan mulai
belajar bergaul dengan orang lain selain anggota keluarga mereka. Ini
dimaksudkan bahwa peringkat remaja merupakan peringkat perkembangan sosial
seseorang. Sehubungan dengan itu, remaja suka berteman dan mudah tersinggung
oleh masalah sosial.
Suka berangan-angan.
Remaja
yang normal mempunyai angan-angan sehat mengenai masa depan mereka. Mereka
senantiasa memikirkan apa yang akan mereka lakukan pada masa depan.
Mudah Terpengaruh oleh Emosi.
Remaja
merupakan orang yang mudah terpengaruh oleh emosi. Ini disebabkan karena
rasional mereka masih berkembang dan belum sampai ke satu tahap yang mantap.
REFERENSI
Kuper,adam
& kuper Jessica.2000.ensiklopedi ilmu-ilmu sosial.Jakarta:Raja grafindo
persada
Narwoko,
dwi & suyanto bagong.2004.sosiologi teks pengantar dan
terapan.Jakarta:kencana prenada media group
UU Pornografi” karya Drs Usman Yatim M.Pd
UU Pornografi” karya Drs Usman Yatim M.Pd
· Studi
Kasus Pornografi (Realitas Dan Tantangan Dalam Konteks Ke-Indonesiaan)” karya Isyrokh
Fuaidy Soetaman
· Kumpulan
Kisah Inspiratif ( Jangan Bugil diDepan Kamera)”, hal 32. Kick Andy
· Sosiologi Suatu Pengantar ( Masalah Sosial)”, bab 9.
Soerjono Soekanto
yakin hanya itu referensi yang dipakai? silakan tulis referensi secara cermat dan jujur.
BalasHapus