Penulis : Ameliyah
Nim :1201045044
Kelas : 3 N PGSD
Konflik sosial dapat
diartikan perselisihan atau pertentangan yang terjadi dalam hubungan induvidu
maupun kelompok. Konflik sosial merupakan pertentang yang terjadi
antarabeberapa kelompok sosial masyarakat yang mengatasnamakan suku ras, jenis
kelamin, organisasi tertentu, status ekonomi, status sosial, dan lainnya yang
bersifat dinamis. Dampak konflik sosial dibagi menjadi dua yaitu positif dan negatif :
1. Dampak Positif Konflik Sosial
1. Dampak Positif Konflik Sosial
1. Dampak Positif Konflik Sosial
Berikut dampak positif yang ditimbulkan konflik sosial
meliputi :
- Konflik dapat Bertambah kuatnya rasa solidaritas antara sesama anggota kelompok
- Konflik dapat Menciptakan integrasi yang harmonis
- Konflik dapat Memperkuat identitas pihak yang berkonflik
- Konflik dapat Menciptakan kelompok baru
- Konflik dapat Membuka wawasan
- Konflik dapat memperjelas berbagai aspek kehidupan yang masih belum tuntas.
- Konflik dapat meningkatkan solidaritas diantara angota kelompok.
- Konflik dapat mengurangi rasa ketergantungan terhadap individu atau kelompok.
- Konflik dapat memunculkan kompromi baru.
2. Dampak Negatif
2. Dampak Negatif
Berikut
dampak positif yang ditimbulkan konflik sosial meliputi :
Berikut
dampak positif yang ditimbulkan konflik sosial meliputi :
- Terjadi perubahan kepribadian. Menyebabkan dominasi kelompok pemenang
- Konflik dapat menimbulkan keretakan hubungan antara individu dan kelompok.
- Konflik menyebabkan rusaknya berbagai harta benda dan jatuhnya korban jiwa.
- Konflik menyebabkan adanya perubahan kepribadian.
Konflik
dalam masyarakat dikelompokkan menjadi beberapa kategori antara lain: Konflik
pribadi, Konflik rasial, Konflik politik, Konflik antarkelas sosial, dan
Konflik antar kelompok. Tawuran adalah salah satu konflik sosial dari kategori
kelompok yang didasari
oleh dendam yang diwariskan ke juniornya terhadap kelompok lain yang
bertentangan. Konflik
antar kelompok adalah konflik yang terjadi karena persaingan untuk mendapatkan
mata pencaharian yang sama atau terjadi karena pemaksaan unsur-unsur kebudayaan
tertentu.
Kota
yang rawan akan tawuran adalah Jakarta, kasus tawuran di Jakarta terus meningkat,
Sepanjang tahun 2013 ini terjadi 112 kasus dengan menewaskan 12 siswa di
jakarta, Total kasus di seluruh Indonesia mencapai 255 kasus dengan total tewas
20 orang. Jakarta adalah ibu kota Negara Indonesia, akan tetapi banyak pelajar
di kota metropolitan ini yang masih sering terlibat dalam tawuran , dan sangat
di sayangkan pelajar tersebut bukan hanya dari kalangan siswa SMA atau SMK,
tapi ada juga kalangan siswa SMP, peran seorang pelajar yang seharusnya belajar
dirumah agar bisa membanggakan orang tua malah menyia-nyiakan nyawanya hanya
karena ikut-ikutan teman atau ingin di anggap hebat oleh teman-temannya yang
lain. Ada beberapa SMA, SMK, dan SMP di
Jakarta yang mungkin pernah kita dengar sering terlibat dalam tawuran,
diantaranya SMK Budi Utomo, SMAN 70 jakarta, SMAN 6 Bulungan Jakarta Selatan,
SMP 76 jakarta pernah tawuran dengan SMP Al'Hidayah hingga jatuh korban jiwa,
dan lain sebagainya. Berikut adalah sala satu contoh berita tawuran yang ada di jakarta.
JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pelajar SMK Negeri 71 Cawang bernama Agung Adhari (17) terkena sabetan senjata tajam sejenis celurit di perut bagian kiri dan lengan kiri. Luka tersebut dialami Agung saat terlibat aksi tawuran dengan kelompok pelajar lain sekitar 200 meter dari Markas Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur, Kamis (11/10/2012) pagi.
Imam (32), salah satu saksi mata, mengatakan, tawuran melibatkan dua kelompok pelajar, yaitu SMK Negeri 71 dan SMK Bakti Cawang, Jakarta Timur. Tempat yang dipilih menjadi arena adu jotos adalah hanya berjarak 200 meter dari Polres Jakarta Timur, Jalan Kebon Pala I, depan Gereja Koinonia, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Tadi pagi sekitar jam 07.30 WIB memang ada tawuran, mungkin pas lagi pada mau berangkat sekolah. Anak Cawang yang kena luka bacok. Begitu jatuh, langsung dah pada bubar," ujar Imam yang berprofesi sebagai tukang ojek kepada Kompas.com di dekat lokasi kejadian.
Imam menjelaskan, aksi adu jotos itu hanya berlangsung tak sampai sepuluh menit. Dalam tawuran saat itu, kedua kelompok pelajar menggunakan berbagai macam senjata, mulai dari senjata tajam jenis celurit dan samurai, hingga gesper berkepala besar dan batu. "Mereka memang sering tawuran di sini. Kadang-kadang di Matraman. Kalau ada polisi yang jaga, mereka enggak tawuran, begitu sepi baru deh mereka perang," lanjutnya.
Imam (32), salah satu saksi mata, mengatakan, tawuran melibatkan dua kelompok pelajar, yaitu SMK Negeri 71 dan SMK Bakti Cawang, Jakarta Timur. Tempat yang dipilih menjadi arena adu jotos adalah hanya berjarak 200 meter dari Polres Jakarta Timur, Jalan Kebon Pala I, depan Gereja Koinonia, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Tadi pagi sekitar jam 07.30 WIB memang ada tawuran, mungkin pas lagi pada mau berangkat sekolah. Anak Cawang yang kena luka bacok. Begitu jatuh, langsung dah pada bubar," ujar Imam yang berprofesi sebagai tukang ojek kepada Kompas.com di dekat lokasi kejadian.
Imam menjelaskan, aksi adu jotos itu hanya berlangsung tak sampai sepuluh menit. Dalam tawuran saat itu, kedua kelompok pelajar menggunakan berbagai macam senjata, mulai dari senjata tajam jenis celurit dan samurai, hingga gesper berkepala besar dan batu. "Mereka memang sering tawuran di sini. Kadang-kadang di Matraman. Kalau ada polisi yang jaga, mereka enggak tawuran, begitu sepi baru deh mereka perang," lanjutnya.
Ditemui terpisah, Kepala Kepolisian Sektor Jatinegara Komisaris Suminto telah mendatangi rumah korban. Menurutnya, setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), siswa kelas XII itu langsung dibawa ke rumahnya di Bukit Duri. "Korban mendapat luka sayat di tangan kanan dan luka sobek di perut kiri. Untungnya, lukanya tak terlalu parah, jadi siang tadi sudah keluar RSCM," kata Suminto.
Konflik
antar pelajar (tawuran) dapat terjadi karena di sebabkan beberapa hal. Di
antaranya :
1. Budaya
atau kebiasaan murid sekolah yang dulu
2. Saling
pelotot-pelototan antar pelajar sekolah
3. Saling
ejek-mengejek anatr pelajar sekolah
4. Saling
balas dendam karena ada yang di ganggu
5. Keributan
imbas dari suatu pertandingan, perlombaan, dan lainnya.
Perkelahian
antar pelajar ini sebenarnya sangat merugikan beberapa pihak, paling tidak ada
empat katagori yang terkena dampak langsung dari tawuran pelajar tersebut.
a. Pelajar
dan keluarganya.
b. Rusaknya
fasilitas umum.
c. Terganggunya
proses belajar.
d. Berkurangnya
penghargaan terhadap sifat-sifat kemanusiaan.
Dengan
kerugian tersebut sudah sewajarnya semua elemen masyarakat dan pemerintah dan termasuk di dalamnya
aparat keamanan mencegah terjadinya tawuran. Sebenarnya ada beberapa cara yang harus
di perhatikan agar Konflik sosial antar pelajar ini dapat di hilangkan, yaitu :
1. Membuat
peraturan sekolah yang tegas
Setiap
siswa atau siswi yang harus dibuat takut dengan berbagai hukuman yang akan
diterima jika ikut serta dalam aksi tawuran. Begitu pula dengan yang memnbawa
senjata tajam, harus ikut serta di beri sanksi.
2. Memberikan
pendidikan anti tawuran
Pelajar
di beri pemahaman tentang cara menghancurkan akar-akar penyebab tawuran dengan
melakukan tindakan-tindakan tanpa kekerasan jika terjadi sesuatu hal, selalu
berprilaku sopan dan melaporkan rencana pelajar-pelajar badung yang
merencanakan penyerangan terhadap pelajar sekolah lain. Jika diserang diajarkan
untuk mengalah dan tidak melakukan perlawanan.
3. Memisahkan
pelajar berotak kriminal dari yang lain
Siswa
yang memang memiliki jalan fikiran yang criminal harus di beri bimbingan
konseling tingkat tinggi untuk menghilangkan sifat-sifat jahat dari diri siswa
tersebut, akan tetapi bila tetap berpotensi tinggi untuk membahayakan yang lain
segera keluarkan dari sekolah.
4. Kolaborasi
belajar bersama antar sekolah
Seharusnya
ada kegiatan belajar gabungan antar sekolah yang berdekatan secara local agar
tidak memiliki kecendrungan untuk
terjadi tawuran pelajar, dengan saling kenal mengenal kerana sering bertemu dan
berinteraksi maka jika terjadi masalah tidak akan lari ke tawuran pelajar.
Namun dapat di selesaikan secara baik-baik.
5. Pentingnya
peran orang tua
Peran
orang tua dalam mengarahkan anaknya juga sakit penting, orang tua tidak bisa
mengandalkan sekolah dan guru untuk bisa menanggulangi permasalahan anaknya
yang nakal, orang tua harus bisa mengawasi anaknya agar bisa berada di jalur
yang aman.
6. Pemahaman
Agama
Pemahaman
agama bisa di dapatkan siswa lewat sekolah dan orang tua, peran pemahan agama
ini berfungsi untuk mengendalikan hawa nafsu siswa agar siswa tidak terjerumus
terlalu jauh dalam bertindak dan berfikir.
Dengan berbagai kegiatan di atas di harapkan dapat menanggulangi tawuran
pelajar antar sekolah secara perlahan, baik di Jakarta dan di seluruh belahan
Indonesia lainnya dan menciptakan persepsi dimana tawuran itu adalah kegiatan
bodoh yang sia-sia sehingga tidak layak ikut serta. Dan di harapkan tawuran
akan segera punah dari dunai pelajar Indonesia. PEMUDA adalah tulang punggung
bangsa. Pemuda adalah harapan bangsa. Pemuda adalah masa depan bangsa.
Sedemikian pentingnya kedudukan dan peranan pemuda, sampai-sampai Bung Karno
berucap,’’ Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat
mengubah dunia. Oleh karena itu pemuda-pemuda Indonesia harus bisa menjadi
generasi emas penerus bangsa yang bisa di banggakan, karena pemuda adalah agen
perubahan, ditangan pemuda berbagai perubahan bisa terlaksana. Seorang agen perubahan harus bisa merubah dirinya sendiri ke arah yang lebih baik.
Refrensi
Nasikun (1992). Sistem sosial Indonesia. Jakarta : Rajawali
yang ditulis di referensi/pustaka itu sumber yang benar-benar diacu oleh penulis lho ya...
BalasHapusNonton Semi Korea
BalasHapusNonton Semi Indo
Nonton Abg Mesum
Nonton Abg Sange
Nonton Abg Croot
Nonton Abg Horny