PENGARUH KERETAKAN RUMAH TANGGA TERHADAP PSIKOLOGI ANAK
di susun oleh : Marisa
setelah mempelajari masalah dalam
keluarga, membuktikan bahwa anak tetap menjadi korban dalam pertikaian rumah tangga. Efek
pertikaian ini, biasanya akan membuat anak cenderung melakukan hal-hal negatif
diluar kebiasaannya. Ke tidak stabilan emosi yang disebabkan, akan membuat anak
mencoba menggunakan obat-obatan terlarang, mengonsumsi alkohol hingga melakukan
seks bebas. menyatakan bahwa kedua orangtua yang sudah tak lagi saling
mencintai, sebaiknya jangan pernah hidup bersama dalam satu atap. Hal ini hanya
akan menyakiti hati dan mental sang anak. Seorang anak yang terus-menerus
melihat pertengkaran orangtuanya, bisa menderita kelainan secara psikis dan
gangguan perilaku, saat berhubungan dengan orang lain.
Faktor-Faktor Penyebab Keluarga Broken Home
1. Terjadinya perceraian
Faktor
pertama adanya disorientasi tujuan suami istri dalam membangun mahligai rumah
tangga, faktor kedewasaan yang mencakup intelektualitas, emosionalitas, dan
kemampuan mengelola dan mengatasi berbagai masalah keluarga, pengaruh perubahan
dan norma yang berkembang di masyarakat.
2. Ketidak dewasaan sikap orang tua
Ketidakdewasaan
sikap orang tua salah satunya dilihat dari sikap egoisme dan egosentrime.
Egoisme adalah suatu sifat buruk manusia yang mementingkan dirinya sendiri.
Sedangkan egosentrisme adalah sikap yang menjadikan dirinya pusat perhatian
yang diusahakan oleh seseorang dengan segala cara.
3. Orang tua yang kurang memiliki rasa tanggung
jawab
Tidak
bertanggungjawabnya orang tua salah satunya masalah kesibukan. Kesibukan adalah
satu kata yang telah melekat pada masyarakat modern di kota-kota. Kesibukannya
terfokus pada pencarian materi yaitu harta dan uang.
4. Jauh dari Tuhan
Segala
sesuatu keburukan perilaku manusia disebabkan karena dia jauh dari Tuhan. Sebab
Tuhan mengajarkan agar manusia berbuat baik. Jika keluarga jauh dari Tuhan dan
mengutamakan materi dunia semata maka kehancuran dalam keluarga itu akan
terjadi.
5. Adanya masalah ekonomi
Dalam
suatu keluarga mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Istri
banyak menuntut hal-hal di luar makan dan minum. Padahal dengan penghasilan
suami sebagai buruh lepas, hanya dapat memberi makan dan rumah petak tempat
berlindung yang sewanya terjangkau.
6. Kehilangan kehangatan di dalam keluarga antara
orang tua dan anak
Kurang
atau putus komunikasi diantara anggota keluarga menyebabkan hilangnya
kehangatan di dalam keluarga antara orang tua dan anak. Faktor kesibukan
biasanya sering dianggap penyebab utama dari kurangnya komunikasi.
7. Adanya masalah pendidikan
Masalah pendidikan sering menjadi
penyebab terjadinya broken home. Jika pendidikan agak lumayan pada suami istri
maka wawasan tentang kehidupan keluarga dapat dipahami oleh mereka.
Dampak Keluarga Broken Home pada
Perkembangan Anak
1.
Perkembangan Emosi
Emosi
merupakan situasi psikologi yang merupakan pengalaman subjektif yang dapat
dilihat dari reaksi wajah dan tubuh”. Perceraian adalah suatu hal yang harus
dihindarkan, agar emosi anak tidak menjadi terganggu. Jadi keluarga sangat
berpengaruh pada perkembangan emosi remaja karena keluarga yang tidak harmonis
menyebabkan dalam diri remaja merasa tidak nyaman dan kurang bahagia.
2.
Perkembangan Sosial Remaja
tingkah
laku sosial kelompok yang memungkinkan seseorang berpartisipasi secara efektif
dalam kelompok atau masyarakat. Anak sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Anak yang dibesarkan dikeluarga pincang, cendrung sulit menyesuaikan diri
dengan lingkungan. kesulitan itu datang secara alamiah dari diri anak.Jadi
keluarga broken home sangat berpengaruh pada perkembangan sosial remaja karena
dari keluarga remaja menampilkan bagaimana cara bergaul dengan teman dan
masyarakat.
3.
Perkembangan Kepribadian
Perceraian
ternyata memberikan dampak kurang baik terhadap perkembangan kepribadian remaja.
yaitu bahwa remaja yang orang tuanya bercerai cenderung menunjukkan ciri-ciri :
a. Berpilaku nakal.
b. Mengalami depresi.
c. Melakukan hubungan seksual secara aktif.
d. Kecenderungan pada obat-obat terlarang.
Keadaan keluarga yang tidak harmonis tidak stabil atau
berantakan (broken home) merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian
remaja yang tidak sehat. Perilaku menyimpang pada diri remaja dapat terjadi
oleh beberapa faktor, salah satunya menurut Mujiran Apabila ada satu atau lebih
kebutuhan dasar manusia itu tidak terpenuhi maka akan terjadi prilaku
menyimpang dan merugikan diri remaja itu sendiri maupun orang lain.
Dampak
keluarga broken home pada perkembangan anak, yaitu:
1. Perkembangan Emosi, keluarga
sangat berpengaruh pada perkembangan emosi remaja karena keluarga yang tidak
harmonis menyebabkan dalam diri remaja merasa tidak nyaman dan kurang bahagia.
2. Perkembangan Sosial Remaja,
keluarga broken home sangat berpengaruh pada perkembangan sosial remaja karena
dari keluarga remaja menampilkan bagaimana cara bergaul dengan teman dan
masyarakat.
3. Perkembangan Kepribadian, keadaan
keluarga yang tidak harmonis tidak stabil atau berantakan (broken home) merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian
remaja yang tidak sehat.
Referensi
Narwoko,J.Dwi dan Bagong Suyanto.2004.sosiologi teks pengantar dan terapan.jakarta:fajar interpratama.
htt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar