Penulis: Linda Kurnia
Sari
Kelas: 3N PGSD
NIM: 1201045328
GEJALA
ALAM YANG TERJADI DI INDONESIA
Bencana
di Indonesia
Secara geologis letak wilayah Indonesia yang dilalui oleh
dua jalur pegunungan muda dunia yaitu
pegunungan Mediterani disebelah barat dan pegunungan sirkum pasifik disebelah
timur menyebabkan indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan
terjadi bencana. Bencana alam yang sering terjadi di wilayah Indonesia antara
lain : banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi, dan tanah
longsor.
Peran serta
masyarakat dan pemerintah
Banyak pekerjaan rumah yamh harus dilakukan pemerintah dan
masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam. Mulai dari persiapan
peralatan untuk mendeteksi terjadinya bencana seperti pada bencana tsunami dan
gunung meletus, pembuatan jenis bangunan yang tahan terhadap bencana gempa,
pengelolaan tata kota dan kesadaran warga masyarakat untuk menanggulangi bencana banjir ataupun
pemeliharaan daerah hulu sungai dan pegunungan serta hutan untuk mencegah
terjadinya tanah longsor. Untuk masalah yang berkaitan dengan keadaan
lingkungan, tentu hal ini juga membutuhkan peran serta aktif dari masyarakat
dalam menjaga dan melestarikan lingkungan yang dapat dimulai dari lingkungan disekitar tempat tinggalnya.
Persiapan
yang harus dilakukan
Seringkali karena bencana alam datang secara tiba-tiba, kita
menjadi panik dan tidak tau apa yang harus dilakukan, yang dipikirkan adalah
untuk segera lari menyelamatkan diri. Masalah yang lain-lain seperti rumah dan
harta benda tidak akan terpikirkan sama sekali. Walaupun demikian tidak ada
salahnya untuk mempersiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya bencana,
dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen penting yang didalam rumah. Hal ini
dimaksudkan apabila bencana sudah selesai, maka para korban bencanapun masih
harus tetap melanjutkan hidup dan dokumen tersebut dapat digunakan untuk
melanjutkan hidup.
Dokumen-dokumen
tersebut dapat berupa:
·
Ijasah
pendidikan
·
Surat
kepemilikan tanah, rumah, kendaraan, dll
·
Akte lahir
dan kartu keluarga
·
Polis
asuransi beserta nomor agen yang dapat dihubungi
·
Surat wasiat
·
Nomor telepon
anggota keluarga
Menghindari
bencana dan menghindari jatuhnya korban jiwa
Apabila terjadi kejadian bencana, maka rasa panik, bingung
dan ketakutan akan segera menyerang. Tak jarang jatuhnya korban jiwa lebih
karena desebabkan ketakutan dan kepanikan yang terjadi bukan karena akibat
langsung dari terjadinya bencana. Berikut hal-hal yang dapat dijadikan pedoman
untuk menghadapi terjadinya bencana supaya dapat menghindari adanya korban
jiwa.
1.
Bencana gempa bumi
Jika gempa
bumi mengguncang secara tiba-tiba, berikut ini petunjuk yang dapat dijadikan
pegangan dimanapun anda berada.
1. Didalam rumah
Getaran
akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan
keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah kebawah meja untuk melindungi
tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala
anda dengan bantal. Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan untuk
mencegah terjadinya kebakaran.
2. Disekolah
Lindungi
kepala anda dan hindari benda-benda berbahaya. Didaerah perkantoran atau
kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan
reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas ataupun yang anda
bawa.
3. Digedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan
menyebabkan kepanikan atau korban lari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari
petugas atau satpam.
4. Didalam lift
Jangan
menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan
getaran gempa bumi saat berada didalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika
lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak
didalam lift, hubungi manager gedung dengan menggunakan interphone jika
tersedia.
5. Di kereta api
Berpeganglah
dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta
dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari
petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun
akan mengakibatkan kepanikan.
6. Didalam mobil
Saat
terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul.
Anda akan kehilangan control terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi
persimpangan, pinggirkan mobil anda dikiri jalan dan berhentilah. Ikuti
instruksi dari radio mobil, jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil,
biarkan mobil tak terkunci.
7. Di gunung / pantai
Ada
kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung, menjaulah langsung ketempat aman.
Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran
dan tanda-tanda tsunami, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
2.
Bencana banjir bandang
Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba
yang disebabkan oleh karena tersumbatnya sungai maupun karena penggundulan
hutan disepanjang sungai sehinggga merusak rumah-rumah penduduk maupun
menimbulkan korban jiwa.
Yang harus dilakukan:
Ø Matikan aliran listrik didalam rumah atau hubungi PLN untuk
mematikan aliran listrik diwilayah yang terkena bencana.
Ø Mengungsi kedaerah aman sedini mungkin saat genangan air
masih memungkinkan untuk diseberangi.
Ø Hindari berjalan didekat saluran air untuk menghindari
terseret arus banjir. Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang
lebih tinggi.
Ø Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan
penanggulangan bencana seperti kantor kepala desa, lurah ataupun camat.
Yang
harus dilakukan setelah banjir
ü Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya
tertutup lumpur dan gunakan antiseptic untuk membunuh kuman penyakit.
ü Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya
penyakit diare yang sering terjangkit setelah kejadian banjir.
ü Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti ular
dan lintah atau binatang penyebar penyakit seperti seperti tikus, kecoa, lalat
dan nyamuk.
ü Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir
susulan.
3.
Bencana tanah longsor
Longsoran merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah
atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat
dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Tanah
longsor terjadi karena ada gangguan kestabilan pada tanah/batuan penyusun
lereng.
Strategi
dan upaya penanggulangan bencana tanah longsor:
·
Hindarilah
daerah rawan bencana untuk pembangunan pemukinan dan fasilitas utama lainnya.
·
Mengurangi
tingkat keterjalan lereng
·
Meningkatkan/memperbaiki
dan memelihara baik air permukaan maupun air tanah.
·
Pembuatan
bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling
·
Penghijauan
dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak tanaman yang tepat
(khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan lebih dari 40 derajat atau sekitar
80% sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat serta diselingi-selingi dengan
tanaman yang lebih pendek dan ringan, dibagian dasar ditanam rumput)
·
Mendirikan
bangunan dengan fondasi yang kuat
·
Melakukan
pemadatan tanah disekitar perumahan
·
Pengenalan
daerah rawan longsor
·
Pembuatan
tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall)
4.
Bencana tsunami
Tsunami
dapat diartikan sebagai gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan
oleh gangguan impulsive dari dasar laut. Gangguan impulsive tersebut bisa
berupa gempa bumi tektonik,erupsi vulkanik atau longsoran. Kecepatan tsunami
yang naik kedaratan (run-up) berkurang menjadi sekitar 25-100 km/jam dan
ketinggian air tsunami yang pernah tercatat terjadi di Indonesia adalah 36
meter yang terjadi pada saat letusan gunung api Krakatau tahun 1883.
Di
Indonesia pada umumnya tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit setelah
terjadinya gempa bumi besar dibawah laut. Adanya tsunami tidak bisa diramalkan
dengan tepat kapan terjadinya, akan tetapi kita bisa menerima peringatan akan
terjadinya tsunami sehingga kita masih ada waktu untuk menyelamatkan diri.
Penyelamatan
diri saat terjadi tsunami
·
Jika berada
disekitar pantai, terasa ada guncangan gempa bumi, air laut dekat pantai surut
secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ketempat
yang tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman
yang lain.
·
Jika sedang
berada didalam perahu atau kapal di tengan laut serta mendengar berita dari
pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu kelaut.
·
Jika
gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun kedaerah
yang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang. Jika gelombang telah
benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.
5.
Bencana gunung berapi
Letusan
gunung api adalah merupakan bagian dari aktifitas vulkanik yang dikenal dengan
istilah “erupsi”. Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona
kegempaan aktif. Sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng
inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu
melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar(magma). Magma akan
mengintruksi batuan atau tanah disekitarnya melalui rekahan-rekahan mendekati
permukaan bumi.
Jika terjadi letusan gunung berapi
ü Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah
dan daerah aliran lahar.
ü Ditempat terbuka lindungi diri dari abu letusan dan awan
panas. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.
ü Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju
lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya.
ü Jangan memakai lensa kontak
ü Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
ü Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan
kedua belah tangan.
Saat
terjadi letusan gunung berapi
·
Jauhi wilayah
yang terkena hujan abu
·
Bersihkan
atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan atap
bangunan
·
Hindari
mengendarai mobil didaerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin
Bencana
alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa
fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat
kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam
bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang
dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana
dan daya tahan mereka.
Banyak masalah yang berkaitan
dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus
dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus
direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dan juga terhambatnya laju
perekonomian daerah tersebut.
refrensi
Haggett. P. 2001. Geography. A Global Synthesis.
Prentice Hall. London.
Sumaatmadja,
N. 1981. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan.
Penerbit
Alumni. Bandung.
iwan, W.D., editor,
2006, Summary report of the Great Sumatra Earthquakes and Indian Ocean tsunamis
of 26 desember 2004 and 28 maret 2005: Earthquake
Engineering
.
tentang artikel:
BalasHapus1.judul yang anda tulis kurang sesuai dengan pembahasannya
2. Anda tidak mencantumkan sumber dengan jujur dan benar,